Tafsir Mimpi, Benarkah Mimpi Gigi Copot Bermakna Kematian?

 Ngajionline.net - Manusia sebagai mahkluk hidup tidak bisa lepas dari tidur, saat tidak di alam bawah sadar kadang seorang manusia bermimpi mulai dari hal baik hingga buruk sekalipun.

Para ulama mempunyai penafsiran tersendiri dalam mengartikan mimpi, mimpi yang sama namun penafsirannya berbeda. Contohnya seperti ketika kita bermimpi gigi kita copot ada yang berpendapat bahwa itu merupakan tanda-tanda kematian. Benarkah penafsiran tersebut?

Ketika kita membaca turats Islam, ada sebuah kitab yang berisi tafsir mimpi. Diantara sekian isinya, juga terdapat penafsiran untuk orang yang bermimpi gigi copot. Abd. Ghani Al Nabulsi mengatakan:

"Gigi copot di alam mimpi bermakna batas akhir ajal dan umur yang ditetapkan untuknya. Sedangkan semua gigi yang dimiliki oleh manusia menunjukkan keluarga, kerabat, pelayan, dan juga anak perempuan"

Keterangan ini dijelas dibeberapa kita, diantaranya dala kitab Mu'jam Tafsir Al-Ahlam disana dijelaskan setiap gigi mempunyai penafsiran yang berbeda berikut perinciannya:

Gigi Samping

Gigi samping diartikan sebagai simbol suatu keluarga, kerabat, pelayan, serta anak perempuan. Gigi samping kadang kala juga diartikan sebagai simbol harta, binatang ternak, harta simpanan, raja, kematian dan kehidupan, sertan pertemuan dan perpisahan.

Gigi atas

Gigi bagian atas merupakan simbol keluarga laki-laki dari ayah. Dua gigi seri bagian atas menyimbolkan seorang ayah dan paman dari pihak ayah. Gigi seri bagian kanan menyimbolkan ayah dan sebelah kiri menyimbolkan paman. Jika orang yang bermimpi tidak punya ayah dan paman, makan kedua gigi seri atas tadi menyimbolkan saudara perempuan, sahabat karib dan seorang anak dari orang yang bermimpi.

Gigi bawah

Gigi bagian bawah merupakan simbol keluarga perempuan dari ibu. Gigi bawah bagian depan menyimbolkan keluarga yang paling dekat dari orang yang bermimpi.

Tafsir mimpi di atas bukan berarti pasti terjadi, itu semua hanyalah penafsiran seorang ulama yang juga sama dengan kita, seorang manusia yang kadang salah kadang benar. Oleh karena itu mari kita kembalikan semuanya pada Allah. Wallahu A'lam. (Ngajionline.net)

Dikutip dari bincangsyariah.com